Skip to main content

Posts

Pacaran di Paris

Pemandangan menara Eiffel dari tikungan jalan Dear N, Barangkali kamu tidak ingat persis apa yang terjadi malam itu. Ya aku maklum sih, ingatanmu kamu prioritaskan untuk hal-hal besar, seperti menye lamatkan dunia dari kebodohan dan semacamnya :p Hal-hal seperti roman menye barangkali cuma nyangkut sedikit di pikir anmu. Nggak ada salahnya kan aku ceritakan ulang, itung-itung untuk pemanasan anniversary kita yang ke... lima be las ( moga-moga kamu nggak lupa berapa tahun persisnya kita bersama).     Sungguh aku bangga sama kamu, men girim empat paper dan semuanya dite rima di konfe rensi yang cukup bergengsi d i Paris ini . Karena kamu sibuk, aku sengaja nggak bikin itinerary rinci hari per hari. Biarlah aku yang momo ng anak-anak seperti biasanya, menjelajahi Paris bertiga naik metro dan jalan kaki. Cukup seru sih pengalaman kami. Meski t ahu nggak, aku sengaja nggak masuk ke museum atau atraksi wisata yang berbayar. Lha gimana , duit kita udah habis buat sewa sepeda di Ams

Review Vila Ratna 2 Ubud

Siapa yang nggak mau leyeh-leyeh atau nyemplung di sini? Gara-gara Big A harus ikut acara outbond sekolah , liburan kami di Ubud kali ini singkat banget. Tapi nggak papa, meski hanya menginap semalam kami puas karena vila yang kami tempati kali ini istimewa banget. Saya nggak salah memilih Vila Ratna 2 di Airbnb . Sudah saya ceritakan di postingan sebelumnya kalau saya punya kredit Airbnb hasil menang kuis @kartupos. Iya, alhamdulillah saya sering menang kuis. Tapi jangan khawatir, saya juga sering bagi-bagi rezeki kok. Kalau mau voucher Airbnb sen ilai $35, bisa daftar lewat tautan ini: https://www.airbnb.com/c/akumalasari . Lumayan kan dapat diskon sekitar Rp 46 0 ribu untuk pemesanan pertama.    https://www.airbnb.com/c/akumalasari Ketika saya cek lokasi Vila Ubud ini di Google Map , kok kayaknya nggak ada jalannya ya? Karena takut nyasar , saya sekalian pesan mobil jemputan dari bandara Ngurah Rai melalui Mb ok Ratna . Tarif bandara - Ubud 300 ribu per mobil sekali jala

Sepedaan di Amsterdam

When in Rome do as the Romans do... Peribahasa ini kalau diterjemahkan dalam bahasa Belanda: ketika kamu di Amsterdam, naiklah sepeda. Begitu kira-kira :) Saya memang berencana mengajak keluarga untuk sepedaan di Amsterdam kalau cuaca cerah. Dalam rangkaian jalan-jalan ke Eropa, kami cuma menginap dua malam di Amsterdam. Begitu ada satu hari tanpa hujan, kami langsung melipir ke tempat persewaan sepeda. Kami menyewa sepeda di Mac Bike yang cabangnya ada di mana-mana di kota ini, salah satunya di sebelah stasiun Centraal. Selama di Amsterdam kami menginap di hotel Meininger Sloterdijk , satu stasiun dari Centraal. Setelah sarapan di hotel, kami naik kereta ke Centraal, sewa sepeda seharian untuk keliling kota, dikembalikan ke tempat semula dan nanti pulang ke Sloterdijk naik kereta lagi. Sebenarnya nggak ada alasan tertentu saya memilih menyewa sepeda di Mac Bike, cuma karena lokasinya strategis saja. Mac Bike juga punya segala model sepeda, termasuk sepeda yang ada boncengannya untuk

Postcard from Istanbul

" 'Picture, picture !', kata anak muda itu sambil menarik tangan saya. Setelah melihat hasilnya, mereka berseru girang dalam bahasa yang asing untuk telinga saya. Kemudian mereka bercerita, mungkin tentang asal usulnya. Tiga kata yang saya mengerti dari cerita mereka hanyalah picture, selfie , dan Kurdistan." ~ Nino Aditomo *** Kutipan tadi salah satu cerita Si Ayah ketika mengunjungi Istanbul dalam business trip . Saya dan Duo Precils nggak ikut karena... tabungan habis :p Tapi nggak papa, insyaallah nanti kami juga bakalan menginjakkan kaki di kota dua benua ini. Amin. Istanbul bisa dijadikan destinasi pilihan karena bikin visanya mudah banget , bisa diurus secara online . Cara membuat e-visa Tu rki bisa dibaca di sini . Jadi kalau p unya uang, siapapun bisa pergi nggak pakai ribet . Setiap kali Si Ayah business trip , selain menanti oleh-olehnya (jelas dong), saya juga menanti-nanti hasil jepretannya. Biasanya kalau travelingnya nggak sama saya dan anak-ana

Pengalaman Pahit 'Diusir' dari Potato Head Bali

Little A, sebelum kejadian Tuhan memang maha asyik. Saya diajak guyon waktu liburan sekeluarga ke Bali tempo hari. Sabtu pagi saya dibuat jumawa karena profil keluarga kami dimuat di koran Jawa Pos, bersanding dengan profil Mbak Nyomie yang sudah naik turun gunung membawa anaknya dan juga Mbak Sha Ine Febriyanti, aktris papan atas. Lha apalah saya ini, Emak-Emak ndeso yang ikutan nampang di koran. Jelas saya besar kepala. Sabtu siangnya kami disambut dengan sangat ramah di hotel Tugu di Canggu Bali . Di hotel mewah ini semua keinginan kami bisa dituruti. Mau afternoon tea di bale-bale? Boleh. Mau sarapan di pantai? Monggo. Di sini tamu bagaikan raja, kami sampai menyesal karena hanya menginap satu malam saja. Lha gimana lagi, menangin voucher hotel-nya cuma untuk satu malam :p . E lha kok Minggu sorenya kami 'diusir' dari beach club yang tersohor di daerah Seminyak ini. Ha-ha-ha. Saya bukan penggemar beach club atau tempat yang ramai-ramai. Kami 'nyasar' ke Potato Hea