Skip to main content

Posts

Showing posts with the label Asia

Menjelajah Penang Seni, Sejarah, Kuliner Dan Pantai

Having fun at Batu Ferringhi beach, Penang "Melancong atau berobat?" begitu sapaan khas warga Penang ke kami setelah tahu kami dari Indonesia. Penang, pulau kecil di sebelah barat semenanjung Malaysia, yang bisa dicapai 3 jam naik pesawat dari Surabaya ini memang tujuan populer untuk berobat bagi warga. Konon, pelayanan di beberapa pilihan rumah sakit di Penang lebih bagus dan biayanya lebih murah daripada di Indonesia. Tapi kami ke Penang untuk jalan-jalan saja. Sebagai tujuan wisata, Penang menyediakan paket komplet. Ada wisata kota untuk belajar sejarah dan menikmati karya seni, ada wisata kuliner di setiap sudutnya, dan ada wisata pantai yang bisa dicapai kurang dari sejam dari tengah kota. Thanks to maskapai berbiaya rendah, Air Asia, yang mempunyai penerbangan langsung Surabaya-Penang, liburan long wiken kali ini kami tidak perlu keluar banyak uang. Kami berempat 'hanya' keluar uang 5,5 jutaan termasuk tiket pesawat, akomodasi, taksi, bis, tiket masuk mu

Kartupos dari Maharasthra India

Awal bulan Juni Si Ayah mendapat undangan workshop di India. Biasanya dia agak nggak enak s ering pergi meninggalkan keluarga, karena dia tahu saya yang lebih seneng traveling, sementara dia yang lebih sering mendapat kesempatan untuk pergi. Tapi kali ini, dia nggak merasa bersalah pergi karena tahu India nggak masuk ke bucket list , destinasi impian saya. Sampai saat ini saya belum pengen ke India, cukup membaca atau mendengar ceritanya saja :) Acara workshop tentang Citizen-Led Assesment ini cukup padat. Nino cuma punya waktu satu setengah hari untuk jalan-jalan, itu saja diorganisir oleh panitia. Karena itu dia malas bawa kamera besar (nggak besar-besar banget sih, wong 'cuma' mirrorless ), apalagi bawa tripod. Dalam perjalanan ke India kali ini, Si Ayah hanya berbekal kamera poket lawas, Canon S-95. Tapi dasar pinter motret, dengan kamera poket pun dia bisa menghasilkan foto-foto keren (menurut istrinya, hahaha). Memang bener sih yang bilang : y ang penting bukan gadget-ny

Cara Gampang Mengurus Bebas-Visa Jepang

Saya mendapatkan bebas-visa atau visa waiver Jepang ini secara tidak sengaja. Sampai saat ini saya belum punya rencana pasti, kapan akan ke Jepang. Pengen sih pengen, tapi belum ada rencana dan belum beli tiket. Dalam waktu dekat saya dan Si Ayah malah akan pergi ke Taipei. Saya mengajukan bebas-visa Jepang karena 'tertipu' postingan sebuah blog yang mengatakan bahwa kita bisa mengajukan visa Taiwan secara online kalau kita punya visa Jepang. Saya kurang teliti mencari konfirmasi, ternyata yang bisa mengurus visa Taiwan online adalah WNI yang sudah punya VISA Jepang (stiker besar yang ada fotonya), bukan VISA WAIVER yang hanya tempelan stiker kecil doang. Tapi ya sudah lah, tetap ada hikmahnya. Gara-gara postingan itu saya dan suami jadi punya visa waiver Jepang. Jadi kalau ada yang sedekah tiket ke Jepang, saya tinggal berangkat, hahaha. Ada? Bebas visa Jepang sudah diberlakukan bagi WNI mulai 1 Desember 2014. Tapi tentu ada syaratnya. Yang bisa mengajukan bebas visa adalah

Tiket Nol Rupiah Yang Membuka Mata

"Mbak, kok bisa sering jalan-jalan, gimana sih caranya?" Begitu mention yang muncul di akun twitter saya. Jawaban simpelnya: "Caranya ya beli tiket, packing , terus berangkat." Terlalu tega nggak sih ?  Kenyataannya memang betul seperti itu. Saya dan keluarga bisa 'sering' traveling karena prioritas bersenang-senang kami memang untuk jalan-jalan. Anggaran kami jaga dari bahaya: ngopi, makan di luar, nonton bioskop, beli gadget terbaru, belanja sesuatu karena lucu, dan lain-lain.  Memang tidak mudah mencari tiket murah, apalagi untuk kami berempat: saya, Si Ayah, Big A (12 tahun) dan Little A (6 tahun). Tiket promo selalu ada, tapi kalau dikalikan empat, tentu saja tidak murah lagi. Satu-satunya jalan adalah mencari tiket super promo alias tiket gratis. Untungnya ada Air Asia yang bisa kami andalkan untuk menjadi 'sponsor' perjalanan keluarga kami menjelajah Asia. Tahun 2012, keluarga kami pulang kampung ke Surabaya. Setelah puas berkelana di Austral

Made In Penang: Seru-Seruan di Museum Interaktif

Museum Made In Penang di gedung bersejarah Behn Meyer Museum ini atraksi wisata baru di Penang, baru buka November 2013. Yang suka foto-fotoan, bisa puas jungkir balik di museum interaktif ini. Menuju museum Made In Penang bisa dengan menumpang bus gratis (CAT Free Shuttle Bus), turun di halte nomor 1 di Weld Quay (Pangkalan Weld). Dari halte tinggal menyeberang dan jalan sekitar 100 meter. Kalau Penang sedang panas-panasnya, melipirlah ke sini untuk ngadem. Tarif masuk museum RM 30 untuk pengunjung yang tidak punya KTP Malaysia. Sementara tarif anak-anak separuhnya. Waktu itu Little A juga belum perlu bayar. Kami keluar RM 75 sekeluarga. Museum ini terdiri dari dua lantai. Di lantai bawah, kami disuguhi diorama mini kehidupan khas warga Penang. Budaya mereka masih serumpun dengan budaya Melayu di Sumatera. Kami ditemani oleh pemandu yang bercerita panjang lebar tentang masing-masing diorama. Little A sangat tertarik oleh King of Fruit (Durian) dan Queen of Fruit (Manggis), dua-duanya