Skip to main content

Fast & Furious Ala Singapore

Bukan Syahrini tapi naik Lamborghini :D

Ketika menerima surel itinerary dari Singapore Tourism Board, saya senyum-senyum sendiri, nyengir dan kemudian mendelik melihat jadwal jalan-jalan naik Ferrari atau Lamborghini. "Ini beneran naik sports car?" Whoa *emoticon pegang pipi* Lha wong pegang mobil sport aja belum pernah. Tapi di Singapura, apa sih nggak yang bisa? Tak perlu jadi Syahrini untuk bisa naik Lamborghini :)

Di Marina Bay Sands (tau kan, hotel yang atasnya seperti perahu terdampar) ada booth Ultimate Drive, yang memberi kesempatan pada 'orang-orang biasa' yang nggak mampu beli mobil sport sendiri untuk mencoba mobil seharga ratusan ribu dolar ini. Ultimate Drive menawarkan pengalaman yang tak biasa ini dengan paket tur 15 menit (lewat sirkuit F1 dalam kota), setengah jam (sirkuit F1 dan freeway) atau satu jam (sepuasnya). Kita bisa memilih mau menyetir sendiri atau disetirin. Masing-masing mobil cuma untuk dua penumpang, jadi satu orang akan ditemani petugas dari Ultimate Drive. Kalau kita ingin bareng-bareng teman ya sewa dua mobil.

Untuk tahu lebih lengkap tentang paket tur, tarif dan diskon, langsung aja cek di website Ultimate Drive. Icip-icip naik ferrari atau lamborghini ini tarifnya mulai 200 dolaran. Mahal apa murah? Tergantung buat siapa. Untuk orang yang lebih senang mengeluarkan uang untuk membeli pengalaman, tarif segitu masih terjangkau lah.

Selain paket tur biasa, Ultimate Drive juga menyewakan mobil-mobil sport-nya untuk acara ulang tahun atau kawinan, buat dipajang doang atau buat menjemput tuan rumah dan tamu-tamunya. Mobil ini juga bisa disewa untuk foto-foto pre wed. Selain itu, banyak juga perusahaan yang memberikan hadiah (gift) pengalaman seru ini untuk karyawannya yang berprestasi. 


Gerai Ultimate Drive di hotel Marina Bay Sands
Ibu-Ibu arisan nunggu jemputan sopir :p


Sebelum mencoba mobil sport, kami diminta mengisi formulir pendaftaran dulu, untuk kelengkapan dokumen asuransi. Untuk jadi penumpang, tidak ada syarat tertentu, asal sehat aja. Tapi sebaiknya ibu hamil jangan naik dulu ya, karena getaran dan suara berisiknya. Sementara untuk nyetir sendiri, minimal berusia 21 tahun dan mempunyai SIM untuk mengendarai mobil. Tidak masalah SIM-nya berbahasa Indonesia. Ultimate Drive menerima SIM lokal dari negara-negara ASEAN dan SIM internasional lainnya.

"Do you drive?" tanya petugas Ultimate Drive yang antusias dan ramah. Eng... nganu, saya puya SIM A sih, dan bisa nyetir mobil matic. Tapi kalau untuk nyoba mobil sport, kayaknya entar dulu deh. Takut kenapa-kenapa. Akhirnya saya minta disopiri saja. Seperti juragan :D

Sebelum akhirnya berangkat, kami diminta memilih mau naik mobil yang mana. Waktu itu pilihannya Ferrari atau Lamborghini. Saya yang nggak ngerti apa-apa soal mobil, tahunya mobil merah atau oranye. Biar matching dengan baju yang saya pakai (alasan apa ini?) dan karena Dara, teman kami dari Jakarta pengen naik Ferrari, akhirnya saya pilih Lamborghini oranye aja.

Yuk mari kita ke parkiran...

Ada yang lebih suka Ferrari?

Kakinya nyampai nggak tuh?





Roy and me
Foto: (c) Syafitri Tambunan
From Where I Sit
Driver saya namanya Roy, orang Singapura keturunan India. Orangnya ramah dan asyik. Dia dengan sabar menjawab pertanyaan-pertanyaan bodoh saya tentang sports car. Pertanyaan saya yang paling bodoh, "Do you have height restriction to drive this car?" Roy balik nanya, "Sorry, age restriction?" Nooo... maksudku kalau orang sependek aku ini apa boleh nyetir tho, Mas? Ini lho kakiku nggak nyampai, nggak bisa nginjak pedal gas. Roy menjelaskan kalau tempat duduk sopir bisa dimajukan dan ditinggikan kok (of course!), jadi berapapun tingginya bisa pegang kemudi :)

Lalu sambil disetiri keliling Singapura, saya nanya-nanya tentang mesin, meski jawabannya tetap bikin nggak mudeng. Ternyata mesin Lambo ini lebih besar dari mesin Ferrari yang pakai V8. Saya naik mobil dengan mesin V10, sodara-sodara! To Valhalaaaa! Ketika jalanan sepi, Roy langsung tancap gas dari posisi berhenti ke kecepatan 80 km/jam, dalam tiga detik saja. Wuuzzz. Saya refleks pegang jilbab biar nggak terbang ketiup angin. Roy ketawa. Sebenarnya kecepatan mobil ini bisa sampai 340 km/jam. Tapi ya, karena kami di dalam kota, harus taat peraturan pemerintah, kecepatan maksimal 90 km/jam. Kalau di Indonesia, yang punya Lambo mungkin bisa ngebut di tol Cipali ya, boleh sampai 110 km kan? Etapi kondisi jalannya gimana? Di Singapura, kata Roy, semua jalan di Singapura sudah memenuhi kriteria untuk balapan F1. Jadi ketika mereka mulai mengadakan F1 race, pemerintah sudah nggak perlu lagi merombak jalan, tinggal pasang lampu-lampu saja karena balapan F1 diadakan malam hari.

Selain akselerasi Lambo yang cepat banget, perjalanan dengan sports car juga terasa mulus. Kalau pas melambat, rasanya seperti meluncur di jalan. Kalau pas ngebut, rasanya seperti terbang. Entah bagaimana nanti saya bisa menikmati naik mobil biasa lagi, hahaha. Di jalan, orang-orang memandang mobil kami dengan iri. Beberapa orang melambaikan tangan, dan dibalas oleh Roy. "Now I know how easy to get a girlfriend if you own a car like this," kata saya pada Roy, yang diamini oleh dia. "Everytime I drive this car, people says hi and asks my name," tambah Roy. "Even the Indian girls who knew I work here, still want me to marry them, so they can say 'my husband drives Lamborghini at work'." LOL. "Best job in the world, no?"

Setengah jam berlalu dengan cepat. Waktu memang terasa ngebut kalau kita bersenang-senang. Naik mobil ini keliling kota rasanya seperti berada dalam adegan film Fast & Furious. Saya belum pengen turun dari mobil ketika Roy masuk ke halaman depan hotel Marina Bay Sands, diikuti pandangan kagum orang-orang. Pada mobil, bukan pada saya :p Setelah ini saya memang bakalan naik mobil biasa lagi, tapi setidaknya sekali seumur hidup, pernah disopiri naik Lamborghini ;)


Selesai menjajal mobil keren ini, kami diberi sertifikat. Saya baru tahu kalau yang saya tumpangi adalah Lamborghini Gallardo Spyder apa itu, hahaha. Lumayan, sertifikatnya bisa buat nambah-nambah cv ya Kak.

Alhamdulillah, pernah nyoba pengalaman dahsyat yang tak terlupakan. Ada yang pengen nyoba Ultimate Drive juga?

~ The Emak


Disclaimer:

This trip was paid by Singapore Tourism Board.  But all opinions expressed by me are 100% authentic and written in my own words.

Comments

Popular posts from this blog

Rekomendasi Makanan Halal di Singapura

Chilli crab di Makan Sutra Gluttons Bay Ngapain aja sih piknik ke Singapura selain foto di depan patung singa, nyobain MRT dan jalan kaki sampai gempor, belanja di Orchard road dan nyambangi Universal Studio? Makan-makan alias wisata kuliner tentunya. Pertama kali jalan ke Singapura, saya senang sekali karena nggak harus bawa rice cooker dan masak sendiri untuk berhemat seperti kalau kami jalan-jalan ke Australia, New Zealand atau Eropa. Makanan di Singapura relatif murah dibandingkan dengan makanan di Ostrali, NZ dan Eropa, pilihannya pun beragam dan sesuai dengan lidah orang Indonesia. Kabar baiknya bagi wisatawan muslim, banyak sekali pilihan gerai makanan halal di Singapura. Meski Singapore bukan negara mayoritas muslim, tapi negara ini cukup ramah untuk pengunjung muslim. Gampang kok menemukan restoran atau warung bersertifikat halal. Kalaupun kepentok tidak ada sertifikat halal, masih ada pilihan no pork no lard (tanpa daging babi dan lemak babi), seafood (masakan laut) dan m

Tips Memilih Kamera Poket Untuk Traveling

Penampakan Canon S 95 Apa itu kamera poket? Jawabnya simpel: Kamera yang muat di dalam saku, namanya juga kamera poket. Bagi anda yang suka jalan-jalan alias para traveler, kamera poket sangat cocok untuk anda dengan beberapa alasan. Pertama, harganya jauh lebih murah daripada kamera DSLR. Kedua, tidak perlu repot-repot naruhnya, ukurannya kecil mungil sehingga cukup di saku celana anda. Ketiga, sangat ringan dibanding dengan kamera DSLR. Saat ini mayoritas produsen kamera mengeluarkan produk kamera poket dengan berbagai varian dan teknologi. Mulai dari merk Sony, Samsung, Kodak, Canon, Nikon dan temen-temen mereka lainnya. Ada yang murah dibawah 1 juta, ada pula yang harganya kayak kamera DSLR. Ehm, dari sekian banyak kamera poket, bagaimana anda memilih satu kamera poket yang cocok untuk anda? Jangan terburu-buru memilih kamera poket dulu, pahami dulu seluk beluk kamera poket secara umum. Gambaran secara umum, yang harus anda ketahui dari kamera poket adalah: Lensa :anda

Menjelajah Penang Seni, Sejarah, Kuliner Dan Pantai

Having fun at Batu Ferringhi beach, Penang "Melancong atau berobat?" begitu sapaan khas warga Penang ke kami setelah tahu kami dari Indonesia. Penang, pulau kecil di sebelah barat semenanjung Malaysia, yang bisa dicapai 3 jam naik pesawat dari Surabaya ini memang tujuan populer untuk berobat bagi warga. Konon, pelayanan di beberapa pilihan rumah sakit di Penang lebih bagus dan biayanya lebih murah daripada di Indonesia. Tapi kami ke Penang untuk jalan-jalan saja. Sebagai tujuan wisata, Penang menyediakan paket komplet. Ada wisata kota untuk belajar sejarah dan menikmati karya seni, ada wisata kuliner di setiap sudutnya, dan ada wisata pantai yang bisa dicapai kurang dari sejam dari tengah kota. Thanks to maskapai berbiaya rendah, Air Asia, yang mempunyai penerbangan langsung Surabaya-Penang, liburan long wiken kali ini kami tidak perlu keluar banyak uang. Kami berempat 'hanya' keluar uang 5,5 jutaan termasuk tiket pesawat, akomodasi, taksi, bis, tiket masuk mu