Skip to main content

Posts

Menyusuri Sungai Sekonyer dengan Klotok

Klotok Borneo Lestari Kami sudah pernah mencoba berbagai macam penginapan, mulai dari menginap di tenda, kabin, apartemen, motel, hostel, suite hotel bintang lima, campervan sampai terombang-ambing di kabin kapal feri menyeberangi Tasmania. Menginap dua malam di perahu klotok (atau kelotok) adalah pengalaman baru yang kami nanti-nantikan. Ternyata asyik kok, goyangnya nggak seberapa dan gak bikin mabuk. Malah berasa naik kapal pesiar :D Menginap di klotok adalah standar akomodasi ketika kita mengunjungi Tanjung Puting National Park. Di sini memang ada satu hotel dan beberapa homestay, tapi pengalaman yang lebih otentik adalah dengan Live On Board (LOB) di river house boat alias klotok ini. Klotok adalah perahu tradisional Kalimantan yang dibuat dari kayu Ulin. Ukurannya bervariasi. Diberi nama klotok karena tadinya perahu ini menggunakan mesin bersuara keras, terdengar seperti "klotok klotok klotok". Mesin kapal yang sekarang sudah lebih halus, tapi nama klotok masih menempel

Orang Utan Trip With Kids: Itinerary & Budget

Tom, penguasa Camp Leakey Saya sudah bercita-cita mengunjungi Tanjung Puting National Park sejak lama, ketika pesawat ke Pangkalan Bun masih pakai baling-baling dan hanya ada dari bandara Semarang. Niatan saya menguat ketika mengunjungi Singapore Zoo dua tahun lalu. Di sana, orang utan kita dijadikan maskot dan diperlakukan istimewa. Sementara di sini kadang saya menemukan orang-orang yang menjadikan orang utan sebagai bahan olok-olok dengan teman. Waktu itu saya berjanji ke Little A untuk membawanya mengunjungi orang utan di habitat aslinya. " Their real home is in Indonesia ?" tanya Little A. Yes! Alhamdulillah trip mengunjungi orang utan ini bisa terwujud tahun ini ketika ada liburan paskah. Kami memesan tur 3 hari 2 malam. Di tulisan ini saya akan sharing rangkuman itinerary dan budgetnya dulu. Tentang klotok dan taman nasional Tanjung Puting akan saya tulis tersendiri.  Bisa nggak sih mengunjungi orang utan di habitat aslinya bersama anak-anak? Bisa banget. Day 1 Pesawat

Kartupos Dari Alor

Si Ayah baru saja pulang dari Alor, Nusa Tenggara Timur. Ketika ditawari menjadi tim penyeleksi beasiswa di pulau ini, dia langsung setuju. Tapi sesaat kemudian dia mengirim pesan WA ke saya, "Alor itu di mana sih?" IQ boleh tinggi, TOELF boleh mendekati sempurna, tapi Si Ayah ini gak jago geografi. Dia pikir Alor dekat sama Lombok *keselek*. Untuk yang buta peta Indonesia juga, kepulauan Alor itu di sebelah utaranya Pulau Timor (tahu kan, yang bagian timurnya sudah masuk wilayah East Timor?). Untuk menuju Alor, ada penerbangan dari Kupang (yang ini ibukota provinsi Nusa Tenggara Timur, ada di pulau Timor). Sehari ada dua penerbangan Kupang - Alor (jam 10.00 dan jam 14.00), dan dua penerbangan balik Alor - Kupang (jam 11.10 dan jam 15.10). Penerbangan ini dilayani oleh maskapai Trans Nusa. Lama penerbangan dari Kupang ke Alor adalah 50 menit.  Sementara itu, ada banyak jalan menuju Kupang. Dari Surabaya ada 4 maskapai yang melayani penerbangan ke Kupang: Sriwijaya, Lion Air,

Tiket Jetstar Gratis Dari Poin Emirates

Dulu ketika kami masih tinggal di Sydney, Jetstar adalah maskapai murah andalan kami untuk keliling domestik Australia dan juga ke New Zealand . Setelah pulkam ke Indonesia, kami sudah jarang naik Jetstar. Tapi ternyata kami berjodoh kembali ketika saya cari-cari tiket murah dari Surabaya ke Singapura untuk mengambil hadiah voucher seribu dolar dari Changi Airport . Alhamdulillah, #CeritaChangi saya menang lomba dengan hadiah voucher SGD 1000 . Tapi syaratnya, hadiah harus diambil sendiri di bandara Changi. Waduh, saya berarti harus cari tiket murah dan pergi sendirian kalau nggak ingin besar pasak daripada tiang. Karena inginnya berangkat di akhir pekan, biar anak-anak bisa dititip ke Si Ayah, saya kesulitan mendapat tiket murah. Setelah mentok berburu diskon tiket pesawat, barulah saya ingat punya poin Frequent Flyer Emirates dari penerbangan ke Eropa Juli tahun lalu . Bisa dipakai nggak ya? Ketika mendaftar sebagai anggota Skywards di website Emirates , saya ingat kalau poin merek

Changi Shopping Trip

100 lembar voucher SGD 10 numpang lewat doang :p Semua masih ingat kan kalau saya menang lomba #CeritaChangi yang hadiahnya *uhuk* S$1000? Cerita keluarga Precils ketika transit di bandara Changi Singapura terpilih jadi 3 cerita terbaik. Alhamdulillah, rezeki nomplok. Thank you Changi Airport. Ketika ada pengumuman di akun twitter @bandaraChangi, saya senang campur bingung. Soalnya hadiah harus diambil langsung dan hanya bisa dibelanjakan di bandara Changi. Maaf ya, tiket pesawatnya harus cari sendiri. Saya lebih bingung mencari cara nyampai ke sana daripada bingung vouchernya mau dibelanjakan apa :D Tapi The Emak yang pinter ini tentu nggak kehabisan akal. Setelah mengecek semua poin, diskon dan kupon yang dimiliki, akhirnya saya bisa terbang pp ke Singapore dengan pesawat gratisan. Kelas bisnis pula, hahaha. Masih bayar pajaknya sih, tapi kan lumayan daripada bayar pesawat penuh. Nanti hadiahnya nggak 'nyucuk'. Nggak lucu kan kalau besar pasak daripada tiang, lebih mahal di