Skip to main content

Posts

Keliling Singapura Naik MRT dan Bus

Menunggu kereta MRT di stasiun " How do we get to our hotel, Mom ?" tanya Big A sesaat setelah kami mendarat di Changi. "Naik bis atau kereta," jawab saya. " Oh, I forgot THERE IS public transport ," sambar Big A sambil nyengir. Maksud Big A tentu transportasi umum yang nyaman dan nyambung ke mana-mana. Setelah pindah ke Surabaya setahun belakangan ini, satu-satunya transportasi umum dalam kota yang kami gunakan adalah taksi. Padahal selama lima tahunan tinggal di Sydney dan ketika jalan-jalan di kota-kota di Australia, kami pemakai transportasi umum yang setia . Setelah sempat nyasar di Terminal 1 Changi Airport, kami akhirnya menemukan stasiun MRT di Terminal 3. Saya menghampiri loket dan membeli kartu Ez Link yang bisa digunakan untuk membayar tiket kereta dan bus. Satu kartu baru harganya SGD 12, termasuk 'pulsa' sebesar 7 dolar. Harga kartunya sendiri $5. Selain di loket stasiun MRT, kartu Ez Link ini juga bisa dibeli di toko 7-eleven dan kan

Changi Airport, Terbaik di Dunia?

Kami baru menginjakkan kaki ke belasan bandara sih, dan masih terbatas ke empat negara. Jadi penilaian tentang Changi ini sangat subyektif berdasar pengalaman kami. Tapi sejauh ini, bandara Changi sudah berhasil mencuri hati kami sebagai bandara terbaik. Pelayanan dan kenyamanan di Changi melampaui standar bandara-bandara di Australia dan New Zealand. Kelelahan karena proses cek in Jetstar di bandara Juanda , kami berempat tertidur di pesawat sampai hampir mendarat. Dari balik kaca jendela, saya melihat langit Singapura yang keruh akibat hadiah kiriman asap dari Riau. Tetangga yang baik . Meski psi reading menunjukkan kualitas udara semakin membaik, saya tetap was was kalau kabut asap ini naik lagi dan memaksa kami memilih tempat wisata indoor saja. Mendarat dengan mulus, saya segera move on dari kekesalan layanan cek in Jetstar dan menikmati kenyamanan Changi. Meski jarak dari pesawat landing menuju layanan imigrasi cukup jauh, anak-anak (dan Emaknya) tidak rewel karena ada travel

[Penginapan] Hostel 5.FootWay.Inn Project Boat Quay Singapore

Hostel's reception Boleh nggak sih bawa anak-anak nginep di hostel? Di Singapura boleh-boleh aja tuh, asal di kamar privat. Setelah over budget menginap di hotel Novotel , saya ingin menyeimbangkan anggaran dengan menginap 2 malam di hostel, yang tarifnya hampir separuh dari tarif hotel bintang empat. Saya mengandalkan website Hostel World untuk mengetahui daftar hostel yang tersedia di Singapura. Baru kemudian saya cek website masing-masing hostel. Sebagian besar hostel di Singapura, dalam peraturannya menyebutkan, anak-anak di atas usia 2 tahun boleh menginap, asal di kamar privat atau kalau menyewa seluruh bed di dorm (4 kasur atau 6 kasur).  Setelah browsing dan baca review sana-sini, saya memutuskan memesan kamar di 5.Footway.Inn Project Boat Quay . Grup hostel ini sudah punya banyak properti di Singapura, antara lain di daerah Bugis , Chinatown 1 dan Chinatown 2 . Project Boat Quay adalah hostel terbaru mereka. Lokasinya cukup menarik di tepi Singapore River. Sejak melihat

[Penginapan] Novotel Clarke Quay Singapore

Little A di depan Novotel Clarke Quay Mencari akomodasi di Singapura bisa bikin kepala puyeng karena harganya memang paling mahal dibandingkan dengan kota-kota lain di Asia Tenggara. Pilihan saya jatuh pada Novotel Clarke Quay yang tarifnya waktu itu sedang diskon. Tidak mudah mencari hotel di Singapura yang murah, ramah anak dan bisa mengakomodasi 2 dewasa dan 2 anak dalam satu kamar tanpa tambahan biaya extra bed . Biasanya hotel-hotel murah (bintang 2 dan 3) hanya membolehkan maksimal 3 orang per kamar. Dan kalau harus menambah biaya extra bed , jatuhnya malah bisa lebih mahal daripada hotel bintang 4. Di catatan saya, hotel bintang 4 yang membolehkan 2 dewasa dan 2 anak dalam satu kamar adalah: Holiday Inn (Orchard), Swissotel ( Merchant Court dan The Stamford), Village Hotel (Bugis), dan V Hotel Lavender .  Mengapa harus tertib mencari hotel yang memang bisa berempat se kamar? Memangnya tidak bisa 'menyelundupkan' satu anak kecil, toh gak makan tempat? Saran saya sih,

[Penginapan] Griya Pesisir Pantai Pulang Sawal

Beach front accommodation Setelah berkali-kali gagal menelepon penginapan-penginapan lain di sekitar pantai Pulang Sawal alias Indrayanti, akhirnya Dila , adik saya berhasil menghubungi pemilik Griya Pesisir. Di akun Facebook-nya, penginapan ini tidak begitu meyakinkan. Tapi ternyata, lumayanlah untuk menginap semalam dan menikmati senja dan pagi di pantai. Fasilitas memang sangat basic , tapi pemandangan laut dari balkon luar biasa. Gunung Kidul, Yogyakarta punya banyak pantai cantik di pesisir selatan. Sayang, belum banyak akomodasi dengan standar bagus untuk pengunjung yang ingin menginap. Biasanya, orang-orang melakukan day trip dari Yogyakarta. Memang jarak Jogja dengan pantai-pantai di Gunung Kidul bisa ditempuh sekitar 2,5 - 3 jam. Tapi kami tidak ingin terlalu capek dan memutuskan menginap semalam di akhir pekan. Ternyata tidak mudah memesan penginapan di sekitar pantai Pulang Sawal. Saya browsing di internet, tidak ada informasi lengkap mengenai akomodasi di Indrayanti. Saya

Pemenang Turnamen Foto Perjalanan Ronde 23

Lorne, Victoria * Give myself pat in the back * Alhamdulillah Turnamen Foto Perjalanan ronde 23 berlangsung sukses dan meriah, penuh keriaan celotehan teman-teman yang mampir dan nongkrongin kandang burung The Emak :D Terima kasih atas semua partisipasi teman-teman dalam #TFP23 ini, baik yang sudah submit foto, atau yang ikut koar-koar di twitter meski tidak bisa submit foto karena ngakunya tidak punya burung :) Err... foto burung, begitulah. Foto di album ini membawa kami berkelana ke tempat-tempat yang belum pernah kami kunjungi dan berkenalan dengan burung-burung yang belum pernah kami lihat. Melihat burung-burung beterbangan bebas di pekarangan dan taman membuat #LittleA minta pulang ke tanah kelahirannya :p Foto  @ tesyasblog dan @clararch02 sukses membuat kami kangen sama Hobart dan Queenstown. Hiks, kalian nakal :p #BigA menyukai foto Elang dari @philardi dan @dananwahyu. Sejak dulu dia memang suka Elang dan punya beberapa koleksi foto Elang di Kakadu NP. Spesial mention dan ter

Turnamen Foto Perjalanan Ronde 23: Burung

Burung Kakatua di pantai Lorne, Victoria, Australia yang sedang menikmati makan siang.  Turnamen ini sudah ditutup. Sila melihat pengumuman pemenang di sini . Terima kasih untuk semua partisipan. Cheers :)  ================================================= Halo semua! Maafken The Emak yang terlambat meng- update turnamen foto perjalanan ini. Setelah seminggu merawat seisi rumah yang kompak sakit, kami juga mesti pergi ke negeri tetangga untuk ikut mengusir kabut asap (halah!). Sebenarnya nggak nyangka juga foto sunrise dari dalam tenda ketika 'Menanti Matahari Terbit di Kiama' dipilih oleh Kak @andrianiken sebagai pemenang. Padahal foto-foto matahari dalam turnamen ronde 22 kemarin bagus-bagus banget! Terima kasih banyak Kak Niken :) Pilihan tema foto perjalanan kali ini: Burung! Soalnya The Emak memang demen sama burung . Ketika pertama kali mengunjungi Sydney, kami dibuat takjub oleh burung-burung camar yang bebas berkeliaran di pelabuhan dan burung-burung merpati yang s